Skip to main content

Tips Investasi Bagi Pemula Yang Perlu Kamu Perhatikan

Apr 14, 2021
4 Menit

Investasi merupakan salah satu cara untuk bisa mendapatkan penghasilan secara pasif. Namun setiap investasi pasti memiliki risikonya masing-masing, baik itu rendah, sedang, maupun tinggi. Tanpa pengetahuan yang cukup, investasi sama saja dengan spekulasi. Hal ini yang kerap kali menyebabkan investor pemula mengalami kerugian. Bagi Anda investor pemula, ada beberapa tips yang bisa Anda pelajari berikut ini.

Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Bila ingin melakukan investasi, sebaiknya Anda membuat target yang jelas. Misalnya, untuk biaya DP rumah, dana pendidikan anak, biaya untuk persiapan pensiun, atau biaya untuk liburan. 

Selain memiliki tujuan keuangan yang jelas, Anda juga harus memiliki jangka waktu kapan rencana itu akan direalisasikan. Apakah dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun? Jangka waktu 3-5 tahun? Atau mungkin lebih panjang lagi hingga lebih dari 10 tahun?

Setelah mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan, tentukan target dana yang ingin dicapai dan instrumen investasi apa yang Anda gunakan untuk bisa mencapai tujuan keuangan Anda. Beda jangka waktu tentu saja beda instrumen.

Investasi di Instrumen yang Dimengerti
Berinvestasilah di instrumen yang dimengerti. Sediakan waktu untuk mempelajari mengenai instrumen investasi yang ingin Anda gunakan. Jangan gampang terpengaruh dan tergiur investasi yang tidak masuk akal. Jangan gampang percaya berita sebelum melakukan analisa sendiri. 

Banyak investor pemula terjebak hanya karena enggan mempelajari produk investasi yang mereka pilih. Terkadang investor pemula merasa takut ketinggalan momen untuk membeli ataupun menjual dan berakhir mengikuti apa kata orang tanpa mempelajari produk yang dibeli sehingga salah mengambil langkah dalam investasi lalu menderita kerugian.

Begitu juga dengan tawaran investasi tidak masuk akal yang menawarkan keuntungan yang besar sekali. Namun karena keserakahan banyak investor pemula yang percaya tanpa mempelajari lebih lanjut. Hasilnya uangnya hilang karena penipuan berkedok investasi. 

Mengetahui Profil Risiko Diri Sendiri
Sebelum memulai investasi Anda harus mengetahui profil risiko diri sendiri. Apakah Anda termasuk tipe investor yang konservatif, moderat,atau agresif? Jika memilih instrumen investasi yang tidak sesuai dengan profil risiko, Anda bisa merasa tidak nyaman saat berinvestasi. Misalnya, Anda memiliki profil risiko konservatif namun memilih instrumen investasi yang agresif seperti saham, Anda akan khawatir setiap hari melihat fluktuasi harga saham.

Diversifikasi Portofolio
Market dapat berubah dengan sangat cepat. Ada baiknya Anda melakukan diversifikasi terhadap portofolio investasi Anda. Anda bisa mengkombinasikan investasi di beberapa instrumen dengan proporsi yang disesuaikan profil risiko Anda. 

Investasi itu membutuhkan kesabaran, ketekunan dan tentu saja konsistensi. Secara konsisten menyisihkan uang untuk diinvestasikan setiap bulannya bukan hal yang mudah di awal. Menunggu investasinya sampai membuahkan hasil juga membutuhkan kesabaran. Memiliki perencanaan yang jelas membuat kita tetap menjalankan rencana awal. Jangan melakukan transaksi beli atau jual secara impulsif.

Gunakan uang dingin untuk melakukan investasi. Jangan menggunakan uang yang didapat dari berutang. Investasi tentunya memiliki risiko, apalagi bila Anda berharap uang dari berutang itu bisa kembali berkali-kali lipat apabila diinvestasikan. Skenario terindah bila Anda untung maka bisa mengembalikan hutang tersebut. Bagaimana bila Anda mengalami kerugian dengan menggunakan uang dari berutang? Tentunya Anda akan mendapatkan masalah karena uang tersebut sudah hilang di market. 

Lakukan Evaluasi Portofolio secara Berkala 
Setelah Anda berinvestasi, lakukan evaluasi portofolio secara berkala. Pantau selalu investasi Anda, apakah mengalami pertumbuhan positif atau justru kerugian? Strategi apa yang akan Anda gunakan berikutnya?

Ada banyak pilihan investasi yang tersedia. Untuk Anda yang merupakan investor pemula, obligasi adalah pilihan investasi yang relatif lebih aman. Jika Anda menginginkan produk investasi syariah yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, Anda bisa memilih obligasi syariah

Obligasi syariah menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaannya. Obligasi syariah dikenal sebagai sukuk. Sukuk memberikan imbal hasil berupa uang sewa (ujrah) dengan persentase tertentu sesuai dengan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba.

Obligasi syariah memiliki Imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito. Selain itu, obligasi syariah juga memiliki potensi untuk mengalami capital gain bila dijual di secondary market. Dengan berinvestasi di produk obligasi, berarti Anda juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.

Investasi online obligasi syariah di PermataBank syaratnya cukup mudah. Anda cukup melampirkan KTP WNI atau Paspor WNA yang masih berlaku, memiliki rekening di PermataBank dan memiliki SID Obligasi.
 

Sukuk Ritel - SR010

Surat Berharga Negara yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah berdenominasi Rupiah

Sukuk Ritel - SR011

Aspirasi Untuk Kamu

...

Kebijakan Privasi

...

Syarat dan Ketentuan