Skip to main content

PermataBank Awali Tahun 2021 Dengan Pencapaian Memuaskan

Jun 17, 2021
3 Menit

Di tengah upaya pemerintah dan dunia usaha untuk bangkit dari pandemi COVID19, PermataBank mampu memberikan kontribusi positif kepada perekonomian Indonesia dengan melanjutkan momentum peningkatan kinerja yang solid pada Triwulan I 2021 (“Q1-21”) ini dengan konsisten menerapkan strategi usaha berkesinambungan sehingga sukses membukukan pertumbuhan laba bersih secara signifikan, menjaga kualitas aset pada level yang aman serta memelihara posisi likuiditas dan permodalan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih baik.

PermataBank berhasil membukukan pertumbuhan total aset sebesar 21,5% yoy menjadi sebesar Rp.203,5 triliun yang mengantarkan Bank sebagai salah satu 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan total aset. Pendapatan operasional tercatat sebesar Rp.2,4 triliun atau tumbuh sebesar 14,1% yoy sejalan dengan pertumbuhan aset dan bisnis Bank setelah penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia di bulan Desember 2020, walaupun industri perbankan secara umum masih menghadapi tantangan dalam pertumbuhan aset terkait dengan dampak pandemi COVID-19 terhadap perlambatan pertumbuhan perekonomian yang masih berlanjut di periode berjalan. Penyaluran kredit tumbuh 6,6% yoy menjadi sebesar Rp.117,7 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada segmen Wholesale Banking sebesar 28,7% yoy dan kredit KPR 15.5% yoy.

Selain itu, Bank tetap menerapkan manajemen biaya operasional secara optimal tercermin dari perbaikan rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi sebesar 82,3% atau membaik 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 94,0%. Bank juga memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai secara pruden untuk mengantisipasi potensi kerugian mengingat dampak pandemi COVID[1]19 yang masih berlanjut di tahun berjalan. Rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran yang cukup konservatif yaitu 246% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 152%. Walaupun demikian, dengan perbaikan kualitas asset yang terjadi selama periode berjalan, jumlah biaya penyisihan penurunan nilai kredit turun sebesar 34% menjadi Rp.420 miliar pada Q1-21. Siaran Pers 30 April 2021.

Perbaikan kinerja Bank sebagaimana dijelaskan di atas menghasilkan Laba Bersih setelah pajak Bank di Q1-21 meningkat secara signifikan menjadi sebesar Rp.494 miliar dibandingkan Rp.2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Di tengah dampak pandemi yang cukup signifikan terhadap rasio NPL industri perbankan, Bank berhasil menjaga rasio NPL gross dan NPL net masing-masing pada level 2,9% dan 1,0%, lebih baik dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing pada level 3,2% dan 1,2%. Perbaikan NPL akan terus dicapai dengan adanya restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

Posisi likuiditas Bank terjaga kuat yang tercermin pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 77% pada akhir Maret 2021, turun dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang sebesar 80%. Hal ini dikontribusikan antara lain oleh peningkatan simpanan nasabah yang tumbuh sebesar 12,2% yoy dengan rasio CASA sebesar 54%, menguat di bandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51%. Bank akan terus berfokus untuk mempercepat laju pertumbuhan kredit, sejalan dengan pemulihan perekonomian yang diharapkan dapat direalisasikan dengan penyelesaian program vaksinasi nasional.

Rasio permodalan Bank terjaga kuat sejak penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia di bulan Desember 2020, sebagaimana tercermin pada rasio CAR dan CET-1 pada posisi akhir Maret 2021 masing-masing sebesar 35,2% dan 26,6%, meningkat dibandingkan 19,6% dan 18,4% per posisi Maret 2020. Pencapaian ini jauh di atas ketentuan minimum regulator ataupun rasio CAR rata-rata industri perbankan Indonesia.

PermataBank juga terus mendorong penerapan digitalisasi dalam transaksi perbankan. Transaksi digital dari semua digital channel terutama PermataMobile X dan PermataNET mengalami pertumbuhan signifikan sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, sedangkan transaksi QR Pay melalui PermataMobile X mengalami pertumbuhan paling tinggi yang mencapai di atas 400%. Untuk mendukung inklusi keuangan dan akselerasi digital guna membantu perekonomian Indonesia di masa pandemi, PermataBank juga telah menjadi bank terdepan dalam memberikan layanan PermataQR bagi pelaku usaha terutama sektor UMKM agar dapat menerima pembayaran non-tunai dan mendukung upaya Bank Indonesia dalam mencapai target 12 juta merchant di Indonesia. Digitalisasi juga diterapkan dalam pelayanan melalui kantor cabang dengan bertambahnya Model Branch sebagai salah satu upaya menghadirkan pengalaman perbankan yang seamless dalam pelayanan offline dan online.

Aspirasi Untuk Kamu

...

Kebijakan Privasi

...

Syarat dan Ketentuan