Skip to main content

Menyesuaikan Bisnis Untuk Hadapi New Normal

Aug 11, 2020
4 Menit

Pandemi COVID-19 memaksa kita harus menerapkan praktik new normal. Tidak hanya dalam beraktivitas sehari-hari, namun juga di sektor bisnis. Beradaptasi dengan pola-pola baru dirasa jadi satu-satunya jalan keluar sementara ini untuk memastikan bisnis tidak mati begitu saja.

New normal mengharuskan pemilik bisnis menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan kebijakan pemerintah saat kembali membuka operasional bisnis, seperti membatasi jumlah pengunjung, menjaga kebersihan pekerja dan perangkat, menjaga jarak antar antrian atau meja, juga pengecekan suhu tubuh baik untuk pengunjung maupun pekerja. 

Siap Beradaptasi dengan New Normal
Bentuk adaptasi pertama adalah menyesuaiakan bisnis model dengan kondisi new normal saat ini. Sebagai contoh, jika bisnis Anda bergerak di bidang kuliner dan memiliki area untuk makan di tempat, Anda harus membuat jarak antar tempat duduk untuk mengurangi ruang interaksi bagi pelanggan, serta menyediakan fasilitas kebersihan seperti hand sanitizer atau tempat cuci tangan yang lengkap dengan sabun. Anda juga harus mulai mempertimbangkan untuk berfokus pada layanan pesan antar.

Layanan pesan antar untuk bidang kuliner memang sudah biasa, namun pandemi COVID-19 membuat sektor bisnis lainnya juga mulai menawarkan jasa serupa. Contohnya supermarket dan toko kelontong, mereka sudah menawarkan jasa pesan antar untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Penyesuaian pada bisnis model yang perlu Anda lakukan adalah memastikan bahwa usaha bisnis Anda tidak akan menimbulkan potensi penularan COVID-19, baik dari pelanggan maupun karyawan Anda.
 
Jaga Interaksi dan Komunikasi dengan Tim
Penyesuaian bisnis model usaha juga bisa berdampak bagi tim atau karyawan Anda. Kemungkinan paling buruknya, bisa jadi Anda harus berhentikan atau merumahkan mereka. Walaupun demikian, jangan batasi komunikasi dengan tim Anda. Jadilah lebih terbuka mengenai situasi serta kondisi bisnis Anda saat ini.

Jika penyesuaian bisnis model Anda yang baru ternyata tidak harus memutuskan kerja dengan tim Anda, maka jaga interaksi dan komunikasi tetap solid. Bangun kesadaran tim agar sama-sama bisa melaksanakan praktik new normal. Pastikan tim serta pekerja Anda andil dalam upaya menjaga protokol kesehatan selama bisnis beroperasi. Jika ada kendala, buka ruang obrolan untuk mengatasi masalah bersama.

Prioritaskan Keamanan dan Kesehatan
Dalam membuat penyesuaian atau bahkan merombak bisnis model Anda, prioritaskan nilai keamanan dan kesehatan di sana. Pastikan operasional bisnis berjalan di atas jalur ini. Buat serinci mungkin, misalnya dengan membuat skenario operasional selama new normal ini.

Anda juga bisa menghimbau setiap pekerja untuk memeriksa status kesehatan mereka ke dokter sebelum kembali masuk untuk bekerja. Jika memungkinkan bagi Anda sebagai pemilik bisnis untuk membiayai pemeriksaan ini, ada baiknya Anda mengambil tanggung jawab tersebut. 

Jangan lupa mengomunikasikan perubahan pada bisnis model Anda kepada konsumen. Pastikan konsumen mengetahui layanan-layanan terbaru Anda, cara memesan yang bisnis Anda terapkan kini, serta metode pembayaran yang dianjurkan demi menjaga operasional tetap dalam koridor new normal.

Terbuka bagi Peluang Inovasi
Buatlah bisnis model yang lebih fleksibel terhadap peluang inovasi. Mengingat kondisi new normal ini yang juga entah akan berlangsung sampai kapan. Pantau terus kondisi dan ambil peluang untuk menciptakan hal-hal baru yang dapat membantu bisnis bertahan, serta bertumbuh di masa sulit seperti ini.

Contohnya adalah terbuka untuk praktik-praktik operasional berbasis teknologi digital, tidak lagi kaku dengan konsep remote working selama memungkinkan. Melakukan observasi pada bisnis model dengan sistem kolaboratif atau cloud sebagai bagian dari opsi alternatif. Di mana Anda dapat bergabung dengan pemilik-pemilik bisnis lain dalam satu ruang untuk melakukan operasional bisnis.

Penyesuaian Secara Finansial
Hal terakhir yang harus pemilik bisnis seperti Anda sesuaikan untuk hadapi new normal adalah kondisi finansial dari bisnis itu sendiri. Segera lakukan evaluasi anggaran setiap bulannya. Prioritaskan untuk melunasi sebagian besar hutang bisnis agar dapat menyeimbangkan dengan kondisi operasional kini. Hitung dengan rinci seberapa lama operasional dapat berjalan normal.

Setelah itu lakukan penganggaran kembali. Pangkas pengeluaran yang tidak perlu. Jika ada bagian atau divisi yang memungkinkan bekerja dari rumah, jangan ragu terapkan remote working. Jika kondisi finansial usaha bisnis Anda tidak memungkinkan untuk membayar tunjangan untuk karyawan Anda, cobalah komunikasikan dengan mereka.

Dari ulasan di atas, berarti Anda perlu melakukan perombakan yang tidak sedikit terkait pengelolaan keuangan bisnis Anda, seperti mengatur ulang anggaran dan rencana pengeluaran. Untuk memantau keluar masuknya uang akan sangat terbantu jika Anda didukung aplikasi finansial yang mudah digunakan kapan dan di mana saja.

PermataBank siap mendukung dengan beragam pilihan solusi finansial untuk usaha Anda, mulai dari solusi modal usaha, cash management, treasury, dan trade finance. Klik di sini  untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk-produk SME dari PermataBank.  
 

Pinjaman Modal Kerja yang bersifat non-revolving dengan skema pembayaran kembali dilakukan secara angsuran 

Pinjaman Tetap

Pinjaman modal kerja jangka pendek yang pelunasan dan pencairannya dapat berulang kali

Pinjaman Rekening Koran

Aspirasi Untuk Kamu

...

Kebijakan Privasi

...

Syarat dan Ketentuan