Generasi milenial yang lahir di tahun 1981-1996 kini semuanya sudah masuk di usia produktif. Namun, generasi milenial seringkali disebut sebagai generasi yang susah menabung. Hal ini juga dibenarkan oleh penelitian dari Luno dan Dahlia Research yang mengungkapkan bahwa 69% dari 7,000 orang generasi milenial tidak menabung rutin! Apa yang menyebabkan milenial jadi susah nabung? Mari kenali penyebabnya supaya kamu bisa berbenah diri dan mulai nabung rutin.
Selalu Mau Beli Barang Terbaru
Kecenderungan kaum milenial yang mudah bosan dan selalu ingin mengikut tren terbaru menjadi penyebab pertama mengapa generasi milenial terkenal susah nabung. Misalnya seperti smartphone terbaru, biasanya dirilis setiap tahun oleh sejumlah brand, yang selalu ramai antrean. Padahal, harga smartphone terbaru pun tidak murah!
Nah, kalau kamu salah satunya yang suka tidak sabaran untuk mengganti barang lama dengan barang keluaran terbaru, coba tanyakan dulu pada diri sendiri. Apakah barang lama yang kamu miliki sudah rusak sehingga harus diganti? Apakah ada kebutuhan kamu yang belum terpenuhi oleh barang lama yang dimiliki? Jika kamu sendiri masih ragu dalam menjawab dua pertanyaan itu, sebaiknya tunda dulu pembelian dan simpan uang untuk kebutuhan lainnya.
Suka Impulse Buying
Lihat ada diskon atau promo cashback, langsung mau belanja! Ini dia kelemahan dari kaum milenial, susah nabung karena susah menolak tawaran diskon. Sebetulnya diskon atau cashback bisa membantu menekan pengeluaran kamu, asalkan kamu membeli barang-barang yang memang dibutuhkan. Lain lagi kalau kamu sebelumnya tidak tertarik membeli barang tersebut tetapi tergiur diskon.
“Wah, mumpung lagi murah, kenapa tidak sekalian beli saja?” Pikiran ini yang pasti terlintas di benak. Tenangkan diri dulu dan mari introspeksi diri. Hindari buyer’s remorse, penyesalan karena membeli barang mahal yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Pastikan pengeluaran tidak melebihi anggaran, ya.
Punya Prinsip “Hidup Hanya Sekali”
Kebanyakan kaum milenial sering sekali menyuarakan “you only live once (YOLO)” atau prinsip hidup hanya sekali. Memang benar, hidup itu harus dinikmati tanpa penyesalan. Namun, apa jadinya kalau kamu menghamburkan uang setelah menerima gaji, lalu hidup pas-pasan menjelang akhir bulan? Apalagi kalau sampai uang habis dan susah nabung, kamu tidak punya pegangan masa depan nantinya, lho!
Ini malah akan membawa kamu menuju kesenangan sesaat, di mana nanti saat sudah menua, kamu akan menanggung beban finansial yang berat. Boleh saja sesekali memanjakan diri, namun lakukan setelah kamu sudah menyisihkan uang untuk seluruh kebutuhan dan tagihan serta uang untuk menabung.
Gaji Stagnan
Apakah kamu merasa pengeluaran terus meningkat sementara gaji tetap itu-itu saja? Kamu tidak sendirian, ini fenomena yang dialami oleh banyak generasi milenial dan menjadikan mereka semakin susah nabung. Terkadang, menekan pengeluaran saja masih belum cukup.
Kamu bisa mencoba menambah pemasukan lewat mengajukan promosi jabatan atau buka bisnis sampingan. Selaraskan bisnis sampingan dengan hobi atau kemampuan kamu. Misalnya kamu jago menulis, kamu bisa coba menjadi freelance writer di akhir pekan. Buat yang suka masak, bisa buka open PO masakan di Instagram.
Utang Menumpuk
Karena pengeluaran yang membengkak, tidak jarang kaum milenial menggunakan kartu kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan primer, bahkan kebutuhan sekunder dan tersier. Hal yang menjadi masalah adalah ketika kamu telat membayar utang ini.
Akhirnya, cicilan pun jadi membengkak dan tanpa kamu sadari, utang jadi menumpuk. Jika sudah begini, sebaiknya kamu prioritaskan diri untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki sebelum menambah pengeluaran besar.
Kurang Paham Soal Cara Mengelola Finansial
Sayangnya, masih banyak kaum milenial yang kurang melek finansial. Dalam beberapa kasus, generasi milenial cenderung tidak menjadwalkan pengeluaran rutin mereka, seperti tagihan listrik dan internet, sehingga telat bayar dan terkena denda. Belum lagi, banyak dari mereka yang hanya punya satu tabungan untuk menyimpan uang dan tidak memiliki asuransi.
Apa dampak buruknya? Milenial jadi susah nabung karena uang bulanan mereka selalu habis terpakai. Solusinya, atur anggaran di awal bulan begitu baru menerima gaji. Porsikan pos pengeluaran sesuai kebutuhan. Lalu, sisihkan paling sedikit 10%-30% uang untuk tabungan.
Nah, buat kamu yang susah nabung, segera buka PermataME. PermataME adalah tabungan yang cocok untuk para kaum muda. Dengan PermataME kamu bisa nikmati cashback 10% setiap transaksi transportasi online, cashback 20% belanja online serta cashback 30% transaksi ngopi dan nonton. Walaupun rutin nabung, kamu tetap bisa bergaya hidup kekinian. PermataME juga bisa dibuka secara online lewat aplikasi mobile banking PermataMobile X . Jadi, tidak perlu repot-repot datang ke bank.
Bersama campaign #CantStopME, PermataBank menawarkan berbagai produk perbankan yang cocok untuk kaum milenial, mulai dari tabungan, kartu kredit, KPR, KTA, hingga investasi. Cek info lengkapnya di sini.
22 MAR 2021 | KONVENSIONAL
6 Renungan untuk Kondisi Finansial Anda Agar Lebih Stabil
02 NOV 2020 | KONVENSIONAL
Millennial Banking, Tren Keuangan yang Serba Praktis
Kebijakan Privasi
Privasi adalah hal penting bagi para pengunjung website PermataBank, karena itulah PermataBank bertekad untuk melindungi privasi para pengunjung website PermataBank. Anda dapat menelusuri hampir semua website PermataBank tanpa terlebih dahulu wajib menyampaikan informasi pribadi apapun juga. Namun demikian, ada kalanya Anda diminta untuk memberikan informasi tertentu agar PermataBank dapat memberikan layanan yang Anda minta. Pernyataan privasi dalam website ini dibuat untuk membantu para pengunjung memahami jenis informasi apa yang dikumpulkan dari website PermataBank, dan bagaimana PermataBank menangani informasi yang diperoleh.
PermataBank adalah pemilik tunggal dari semua informasi yang terkumpul pada website ini. PermataBank tidak akan menjual, berbagi, atau menyewakan informasi dalam website ini kepada orang/pihak lain dengan cara yang bertentangan dengan apa yang diungkapkan dalam pernyataan ini.
Bila mengakses website PermataBank, mungkin saja Anda akan mendapatkan informasi dalam bentuk "cookie" pada komputer Anda, sehingga PermataBank dapat mengenali Anda bila Anda mengunjungi lagi website PermataBank dikemudian hari. Cookies adalah arsip teks berukuran kecil yang ditransfer oleh website ke situs hard disk pengunjung ketika dia browsing di website. PermataBank tidak memanfaatkan cookies untuk mengumpulkan informasi pribadi seperti nama atau alamat e-mail seseorang, karenanya setiap informasi yang dikumpulkan dari penggunaan cookies akan disusun berdasarkan himpunan anonim. PermataBank hanya memanfaatkan cookies untuk mengukur efektifitas kehadiran online PermataBank, misalnya dengan mengidentifikasi pengulangan pengunjung ke website PermataBank dan menentukan jalur yang diambil pengunjung pada website PermataBank, sehingga PermataBank dapat menyesuaikan website ini untuk memenuhi minat Anda. Jika Anda tidak ingin menerima cookies, atau ingin diberitahu bila cookies tersebut ditempatkan, Anda dapat mengatur browser web Anda untuk melakukannya, jika browserweb itu mendukungnya.
PermataBank akan senantiasa berupaya untuk menjaga keamanan informasi pribadi Anda dan melindunginya terhadap manipulasi, pemalsuan, akses dan pengungkapan yang tidak bertanggungjawab. PermataBank juga akan berupaya agar informasi itu tetap akurat.
Website ini dapat memuat links ke situs lainnya. Mohon disadari bahwa PermataBank tidak bertanggung jawab untuk praktek privasi dari situs lainnya. PermataBank sangat menganjurkan kepada para pengguna website PermataBank untuk membaca pernyataan privasi dari setiap situs yang mengumpulkan informasi pribadi. Pernyataan privasi pada website ini hanya berlaku sepenuhnya untuk informasi yang dikumpulkan oleh website ini saja.
PermataBank berhak untuk sewaktu-waktu mengubah pernyataan pada website ini. PermataBank menganjurkan kepada para pengunjung website ini untuk sekali-sekali membaca lagi pernyataan privasi dan mempelajari sejumlah praktek privasi yang baru atau perubahan kebijasanaan PermataBank.
Syarat dan Ketentuan
Penggunaan website ini dan isinya disediakan untuk kenyamanan Anda. Informasi pada website ini disediakan untuk Anda tanpa jaminan jenis apapun, baik tersurat maupun tersirat, termasuk tetapi tidak terbatas pada jaminan atas barang dan/atau produk jasa layak dagang, keselarasan untuk maksud tertentu, promosi atas suatu produk dengan tidak melanggar aturan.
Informasi pada website ini mungkin menyertakan petunjuk teknis yang tidak/kurang akurat serta kekeliruan tipografi. PermataBank berhak untuk setiap saat melakukan perbaikan dan/atau perubahan pada informasi dalam website ini dengan cara bagaimanapun juga, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
PermataBank tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian baik materiil maupun non-materiil, yang mungkin akan diderita oleh siapapun dan pihak manapun juga, sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan informasi dalam website ini baik sebagian maupun seluruhnya.
Untuk kenyamanan Anda, PermataBank dapat menyertakan links ke situs-situs lainnya di internet yang dimiliki dan/atau dioperasikan oleh pihak manapun juga. Harap dicatat bahwa situs yang terkait itu tidak berada di bawah pengendalian PermataBank, oleh karenanya PermataBank sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap isi dari situs-situs tersebut.
Artikel
SelengkapnyaPromo
SelengkapnyaProduk
SelengkapnyaDokumen
Selengkapnya